REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Suasana di Jerman jelang Piala Dunia Qatar 2022 dimulai tak seperti penyelenggaraan Piala Dunia sebelumnya yang selalu antusias.
Orang-orang Jerman biasanya bangga mengibarkan bendera negara mereka dan antusiasi mendukung tim. Tetapi kali ini itu tak terjadi.
Dikutip dari theglobeandmail, Sabtu (19/11), sulit menemukan tanda-tanda euforia Piala Dunia jika berjalan-jalan di Berlin minggu ini.
Tak ada bendera dan atribut apapun serta tidak ada acara nonton bersama.
Tak ada ada geliat yang menunjukkan bahwa Jerman sebagai salah satu penggila bola serta antusias menyambut laga perdana Jerman melawan Jepang.
Catatan hak asasi manusia dan perlakuan Qatar terhadap pekerja migrant dinilai merusak pesta sepakbola bagi banyak orang.
Inisiatif Boikot Qatar 2022 Bern Beyer mengatakan tak ingin menikmati Piala Dunia di Qatar.
"Fans tidak mengidentifikasi dengan itu dan mengatakan mereka tidak ingin ada hubungannya dengan itu,” ujarnya.
Protes luas terjadap Piala Dunia Qatar disampaikan selama pertandingan di Bundesliga dan divisi dua selama beberapa pekan terakhir.
Para penggemar memegang spanduk yang mengecam situasi Ham di Qatar yang dianggap buruk.
Kurangnya antusiasme berdampak secara ekonomi. Pada turnamen sebelumnya banyak para pengecer barang terkait timnas Jerman memanfaatkan desas-desus seputar Piala Dunia dengan menawarkan barang mereka.
Mantan pelatih Jerman Joachim Loew dan pemain terlihat di mana-mana mempromosikan berbagai barang dan jasa.
Tetapi kali ini Asosiasi Pengecer Olahraga Jerman mengatakan penjualan jauh menurun dibandingkan Piala Dunia sebelum-sebelumnya.
“Sejauh ini bahkan tidak setengah dari apa yang biasanya dijual di toko-toko pada acara-acara besar semacam ini,” kata presiden asosiasi Stefan Herzog kepada grup surat kabar RND.
Adidsa mengatakan permintaan untuk jersey Jerman saat ini rendah dan penjualan terbesarnya hingga saat ini yakni timnas Meksiko.
Jersey Meksiko dianggap oleh beberapa orang sebagai jersey paling bergaya yang dikenakan oleh 32 tim peserta Piala Dunia 2022. Penjualan perangkat TV yang umumnya naik untuk acara olahraga juga turun.
Juru bicara Kanselir Olaf Scholz, Steffen Hebestreit mengatakan kepada wartawan di Berlin Jumat (18/11) kemarin bahwa pemimpin Jerman akan menyaksikan pertandingan Jerman jika jadwalnya memungkinkan.
Tak akan melakukan perjalanan ke Qatar jika Jerman tampil di final. Ia juga menanggapi terkait boikot penggemar, Hebestreit mengatakan bahwa Piala Dunia saat ini memang dipenuhi dengan kesulitan.